PEMANFAATAN PELUANG
USAHA
"Peluang Adalah EMAS", istilah itu memang bukan mengada-ngada, peluang memang di ibaratkan sebagai emas yang bernilai yang sayang jika harus dilewatkan.
Apakah yang dimaksud dengan peluang usaha?, peluang usaha merupakan suatu kesempatan atau waktu yang seharusnya diambil atau dimanfaatkan bagi seorang wirausahawan agar mereka mendapatkan keuntungan
Jika anda ingin menjadi seorang pengusaha sukses,maka jangan sekali-sekali mengabaikanpeluang usaha yang ada yang sebenarnya banyak disekitar kita. Namun sayangnya peluang itu sering kali kita abaikan karena kita serasa bingung untuk memanfaatkannya,serta harus dimulai dari mana padahal peluang itu hanya datang satu kali saja.bisa saja jika kita melewatkan peluang tersebut yang menurut kita itu peluang usaha yang niche atau bagus lantas keburu diambil oleh orang lain.
Memang tidak lah mudah bagi seseorang untuk bisa memanfaatkan peluang usaha dengan cara memanfaatkannya atau mempraktekannya dalam dunia wirausaha yang sesungguhnya.Ini akan terasa berat karena selain membutuhkan ketekunan, tenaga juga modal yang jumlahnya relatif
Banyak peluang usaha yang tersia-siakan,sehingga berlalu
begitu saja hal itu terjadi karena tidak semua orang atau manusia dapat melihat
peluang dan jika mereka melihatpun belum tentu berani untuk memanfaatkan
peluang tersebut. hanya seorang wirausahawan yang bisa berfikir kreatif serta
berani dalam mengambil risiko dengan tanggap dan cepat untuk memanfaatkan
peluang itu.
Peluang usaha yang telah di ambil tentu akan terdapat konsekuensi oleh
pengambil keputusan itu. namun jika berhasil dapat dikatakan mendapat
keuntungan, dan jika gagal maka itu adalah bagian dari risiko yang harus
dihadapi, meskipun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang berharga
bagi seorang wirausahawan agar dapat bekerja lebih baik sehingga mendapatkan
keuntungan dari hasil kerja dan peluang yang telah ia manfaatkan tersebut.
Peluang berarti juga pasar. Jika seseorang ingin berhasil, apalagi berhasil
sebagai entrepreneur, dia harus bisa secara cerdik menangkap dan memanfaatkan
peluang, kemudian mengambil keputusan yang tepat agar memenangkan persaingan di
pasar.Dengan kreativitas berarti seseorang bisa secara bersama-sama menciptakan
atau menangkap peluang dan memaksimalkan resources lain yang bisa mendukung
agar peluang-peluang dan kreativitas itu menjadi berhasil.
Dan agar peluang-peluang dan kreativitas itu berhasil dibutuhkan komunikasi
yang baik. Bagi seorang entrepreneur, keterampilan berkomunikasi itu sangat
penting. Segala ide dan kreativitas yang ada pada diri seorang entrepreneur
harus bisa dikomunikasikan dengan baik ke pasar.
Seorang entrepreneur harus rajin pergi ke mana saja, untuk
mengkomunikasikan ide dan kreativitasnya. Dengan komunikasi yang baik, seorang
entrepreneur harus punya keyakinan bahwa ide dan kreativitasnya itu bisa
diterima pasar,Memang tidak lah mudah bagi seseorang untuk bisa memanfaatkan
peluang usaha dengan cara memanfaatkannya atau mempraktekannya dalam dunia
wirausaha yang sesungguhnya.Ini akan terasa berat karena selain membutuhkan
ketekunan, tenaga juga modal yang jumlahnya relatif.
· Berikut tips cara
memanfaatkan peluang usaha :
1. Melakukan Riset Pasar
2. Mempersiapkan dan menyusun rencana
3. Patuh terhadap aturan
4. Strategi Pemasaran yang tepat sasaran
2. Mempersiapkan dan menyusun rencana
3. Patuh terhadap aturan
4. Strategi Pemasaran yang tepat sasaran
Jika ke empat poin dasar diatas sudah kita lakukan, maka hal yang paling penting adalah mempraktekannya. Anda harus berani memulai wirausaha atas ide-ide anda sehingga anda akan tahu peluang usaha yang sedang dijalankan adalah peluang usaha yang benar-benar bagus. Jangan takut untuk memulai usaha.
kita harus yakin menentukan jenis usaha yang akan kita tekuni. Jika kita
merasa tidak yakin dengan jenis usaha yang kita dapatkan, cobalah temukan jenis
usaha yang lain. Lebih baik Anda membuat jurnal atau sekedar membuat
coret-coretan untuk membandingkan jenis-jenis usaha.
A.
Peluang dan resiko usaha
Peluang usaha
Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa di cari, asal saja wirausahawan itu bekerja keras, ulet dan percaya kepada kemampuan sendiri. Setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang ( opportunity ) untuk maju. Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan harus berfikir secara positif dan kreatif di antaranya :
a. Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan,
b. Harus menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis,
c. Harus bertanya kepada diri sendiri,
d. Harus mendengarkan saran-saran orang lain,
e. Harus mempunyai etos kerja yang tinggi,
f. Pandai berkomunikasi.
Peluang usaha bukanlah peluang jika kita tidak sanggup menemukan tindakan yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya.
Adapun persyaratan pokok dalam memanfaatkan peluang usaha pada masa depan ialah berfikir positif, optimisme, bersedia bekerja keras dan mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan mau percaya bahwa pada hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin.
Resep Dr. D. J. Schwartz tentang cara memanfaatkan peluang bisnis adalah sebagai berikut :
a. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan.
b. Janganlah hadiri lingkungan yang statis yang akan melumpuhkan pikiran wirausahawan.
c. Setiap hari bertanyalah pada diri sendiri, “ bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik ? “.
d. Bertanya dan dengarkanlah.
e. Peluas pikiran anda
Dalam memanfaatkan peluang usaha Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan yang mencakup 4 unsur yang harus di miliki seorang wirausahawan :
a. Work hard ( kerja keras ),
b. Work smart ( kerja cerdas ),
c. Enthusiasm ( kegairahan ),
d. Service ( pelayanan ),
Bagi wirausaha pengenalan diri merupakan modal awal untuk mendapat mengenali lingkungannya, mengindera peluang usaha, dan mengerahkan sumber daya, guna meraih peluang usaha tersebut dalam batas risiko yang tertanggungkan untuk menikmati nilai tambah.
Risiko usaha
Setiap usaha yang di lakukan pasti mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dari keuntungan itu di harapkan dapat di gunakan untuk mensejahterahkan diri sendiri maupun orang lain yang terlibat, banyak risiko yang harus di hadapi.
Beberapa risiko usaha yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut :
1. Perubahan permintaan,
2. Perubahan konjungtur,
3. Persaingan ,
4. Akibat lain yang merupakan risiko usaha, seperti perubahan teknologi, perubahan peraturan, dan sebagainya.
Perubahan permintaan perubahan konjungtur, persaingan, dan akibat lain yang merupakan risiko usaha dapat diantisipasi dengan melakukan persiapan yang matang dan perhitungan yang cemat dalam melakukan kegiatan usaha.
1. Analisis peluang usaha berdasar jenis produk/jasa
a. Minat seseorang, misalnya berminat dalam dunia perdagangan, jasa atau bidang lainya.
b. Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun barang/mesin.
c. Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang sudah terlebih dahulu menekuni usaha yang sama.
Di samping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut :
a. Pengaruh lingkungan sekitar.
b. Banyak sedikitnya poermintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih.
c. Kecocokan antara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tertentu.
d. Banyak sedikitnya pesaing.
e. Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan.
Contoh peluang usaha dibidang biasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain sebagai berikut :
1. Jasa servis
2. Jasa hiburan
contoh: bioskop, diskotik, kafe, layar tancap, dan sebagainya.
3. Jasa transportasi
Contoh: menyediakan angkutan antar jemput anak sekolah, rental mobil, dan sebagainya.
4. Jasa perantara
Contoh: membantu masyarakat yang akan menjual atau membeli barang, seperti tanah, rumah, sawah, kendaraan bermotor dan mobil.
5. Jasa kesehatan
Contoh: memberikan sarana kebugaran, kesehatan, dan kecantikan, seperti fitness, SPA, pijat refleksi, dan pengobatan alternatif.
6. Jasa yang lain
Contoh: jasa penitipan anak, katering, tenanga kebersihan, penulisan atau pengetikan karya tulis, dan sebagainya.
Produk yang dibutuhkan oleh masyarakat yang penuh kesibukan sekarang ini dapat di kelompokkan menjadi seperti berikut.
1) Produk yang mampu mempermudah pekerjaan dirumah.
Contoh: alat pemasak nasi sekaligus penyiman dan pemanas nasi beserta sayur.
2) Produk yang mampu mempermudah pekerjaan diluar rumah.
Contoh: tas multifungsi, yang bisa di pakai buat kerja, tetapi juga buat membawa pakaian atau buat perjalanan, yang bisa dilipat atau dimodifikasi dan lain sebagainya.
3) Produk lainnya yang dibutukan tanpa mengenal tempat.
Contoh: air dalam kemasan, mie instan, tas, dan sebagainya.
2. Analisis Peluang Usaha Berdasar Minat dan daya beli Konsumen
Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa melakukan observasi. Observasi ini bisa dilakukan dengan cara:
- Mengadakan pengamatan langsung ke pasar;
- Melakukan wawancara;
- Memberikan angket untuk diisi oleh calon konsumen.
Cara kedua yaitu kita harus meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan produk kita.
Hubungan antara minat, daya beli dan kelangsungan usaha adalah dapat digambarkan sebagai berikut:
- Minat besar, daya beli kuat, kelangsungan usaha terjamin.
- Minat besar, daya beli rendah, kelangsungan usaha terhambat.
- Minat rendah, daya beli rendah, usaha tidak dapat berlangsung.
kesimpulan bahwa agar produk yang kita ciptakan mampu menarik minat konsumen dan terjangkau oleh mereka, maka kita harus:
- Memilih dan membuat produk yang bermanfaat, berkualitas dan laku dijual dengan harga bersaing;
- Membuat desain yang baru dan harga terjangkau;
- Membuat produk lebih cepat dan lebih murah;
- Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan;
B. Faktor-faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
1. Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha dipengaruhi oleh beberapa hal.
a. Percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnisnya dapat dilaksanakan.
b. Menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis.
c. Intropeksi diri.
d. Mendengar saran-saran orang lain.
e. Bersemangat dan bergaul.
keberhasilan usaha atau bisnis seorang wirausahawan di dalam mengelola usahanya dapat didefinisikan terletak pada hal-hal berikut :
a. Sikap dan kemauan serta tindakan-tindakannya yang nyata.
b. Keberanian untuk berinisiatif.
c. Kecakapan atau keahlian.
d. Pengalaman dan pendidikan.
modal utama untuk meraih keberhasilan di antaranya sebagai berikut.
1) Pola berfikir yang mengarah pada sikap dan kemampuan untuk sukses.
2) Kepribadian yang kuat untuk sukses.
3) Kecakapan dalam mengelola usaha.
4) Menerapkan manajemen usaha yang baik.
5) Berani memikul segala resiko dalam usaha atu bisnis.
2. Kegagalan usaha
No Karesteristik Kegagalan Ciri Kegagalan Wirausahawan
1 Dedikasi Meremehkan waktu dan dedikasi dalam memulai usaha.
2 Pengendalian usaha atau bisnis Gagal mengendalikan aspek-aspek utama usaha atau bisnis.
3 Pengamatan manajemen Pemahaman umum terhadapp disiplin manajemen rata-rata kurang.
4 Pengelolaan piutang Menimbulkan masalah arus kas buruk mereka dengan kurangnya perhatian akan piutang.
5 Memperluas usaha berlebihan Memulai perluasan usaha yang belum siap.
6 Perencanaan keuangan Meremehkan kebutuhan usaha.
7 Lokasi usaha Lokasi usaha yang buruk
8 Pembelanjaan besar Menimbulkan pengeluaran awal yang tinggi.
Berdasarkan analisis faktor, Guiford menemukan, bahwa ada lima sifat yang menjadi kemampuan berpikir kreatif.
a. Fluency (kelancaran)
Kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
b. Flexibility (keluwesan)
Kemampuan untuk mengemukkan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
c. Originality (keaslian)
Kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise.
d. Elaboration (penguraian)
Kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terinci.
e. Redefinition (perumusan kembali)
Kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang.
3. Tahap-tahap Berpikir Kreatif
Menurut Rowlinson, berpikir kreatif melewati tahapan sebagai berikut.
a. Tahap persiapan
Tahap untuk memperoleh fakta tentang persoalan yang akan dipecahkan (pengumpulan informasi atau data).
b. Tahap usaha
Tahap dimana individu menerapkan cara berpikir divergen (menyebar). Pada tahap ini, diperlukan usaha yang sadar untuk memisahkan produksi ide evaluasi ide dengan menunda lebih dahulu adanya penilaian terhadap ide-ide yang muncul.
c. Tahap inkubasi
Tahap dimna individu seakan-akan meninggalkan (melepaskan diri) dari persoalan dan memasukannya di alam bawah sadar (mengeraminya), sedang kesadarannya memikirkan hal-hal yang lain.
Peluang usaha
Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa di cari, asal saja wirausahawan itu bekerja keras, ulet dan percaya kepada kemampuan sendiri. Setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang ( opportunity ) untuk maju. Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan harus berfikir secara positif dan kreatif di antaranya :
a. Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan,
b. Harus menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis,
c. Harus bertanya kepada diri sendiri,
d. Harus mendengarkan saran-saran orang lain,
e. Harus mempunyai etos kerja yang tinggi,
f. Pandai berkomunikasi.
Peluang usaha bukanlah peluang jika kita tidak sanggup menemukan tindakan yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya.
Adapun persyaratan pokok dalam memanfaatkan peluang usaha pada masa depan ialah berfikir positif, optimisme, bersedia bekerja keras dan mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan mau percaya bahwa pada hari ini harus lebih baik dari pada hari kemarin.
Resep Dr. D. J. Schwartz tentang cara memanfaatkan peluang bisnis adalah sebagai berikut :
a. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa di laksanakan.
b. Janganlah hadiri lingkungan yang statis yang akan melumpuhkan pikiran wirausahawan.
c. Setiap hari bertanyalah pada diri sendiri, “ bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik ? “.
d. Bertanya dan dengarkanlah.
e. Peluas pikiran anda
Dalam memanfaatkan peluang usaha Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan yang mencakup 4 unsur yang harus di miliki seorang wirausahawan :
a. Work hard ( kerja keras ),
b. Work smart ( kerja cerdas ),
c. Enthusiasm ( kegairahan ),
d. Service ( pelayanan ),
Bagi wirausaha pengenalan diri merupakan modal awal untuk mendapat mengenali lingkungannya, mengindera peluang usaha, dan mengerahkan sumber daya, guna meraih peluang usaha tersebut dalam batas risiko yang tertanggungkan untuk menikmati nilai tambah.
Risiko usaha
Setiap usaha yang di lakukan pasti mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dari keuntungan itu di harapkan dapat di gunakan untuk mensejahterahkan diri sendiri maupun orang lain yang terlibat, banyak risiko yang harus di hadapi.
Beberapa risiko usaha yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut :
1. Perubahan permintaan,
2. Perubahan konjungtur,
3. Persaingan ,
4. Akibat lain yang merupakan risiko usaha, seperti perubahan teknologi, perubahan peraturan, dan sebagainya.
Perubahan permintaan perubahan konjungtur, persaingan, dan akibat lain yang merupakan risiko usaha dapat diantisipasi dengan melakukan persiapan yang matang dan perhitungan yang cemat dalam melakukan kegiatan usaha.
1. Analisis peluang usaha berdasar jenis produk/jasa
a. Minat seseorang, misalnya berminat dalam dunia perdagangan, jasa atau bidang lainya.
b. Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun barang/mesin.
c. Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang sudah terlebih dahulu menekuni usaha yang sama.
Di samping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut :
a. Pengaruh lingkungan sekitar.
b. Banyak sedikitnya poermintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih.
c. Kecocokan antara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tertentu.
d. Banyak sedikitnya pesaing.
e. Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan.
Contoh peluang usaha dibidang biasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain sebagai berikut :
1. Jasa servis
2. Jasa hiburan
contoh: bioskop, diskotik, kafe, layar tancap, dan sebagainya.
3. Jasa transportasi
Contoh: menyediakan angkutan antar jemput anak sekolah, rental mobil, dan sebagainya.
4. Jasa perantara
Contoh: membantu masyarakat yang akan menjual atau membeli barang, seperti tanah, rumah, sawah, kendaraan bermotor dan mobil.
5. Jasa kesehatan
Contoh: memberikan sarana kebugaran, kesehatan, dan kecantikan, seperti fitness, SPA, pijat refleksi, dan pengobatan alternatif.
6. Jasa yang lain
Contoh: jasa penitipan anak, katering, tenanga kebersihan, penulisan atau pengetikan karya tulis, dan sebagainya.
Produk yang dibutuhkan oleh masyarakat yang penuh kesibukan sekarang ini dapat di kelompokkan menjadi seperti berikut.
1) Produk yang mampu mempermudah pekerjaan dirumah.
Contoh: alat pemasak nasi sekaligus penyiman dan pemanas nasi beserta sayur.
2) Produk yang mampu mempermudah pekerjaan diluar rumah.
Contoh: tas multifungsi, yang bisa di pakai buat kerja, tetapi juga buat membawa pakaian atau buat perjalanan, yang bisa dilipat atau dimodifikasi dan lain sebagainya.
3) Produk lainnya yang dibutukan tanpa mengenal tempat.
Contoh: air dalam kemasan, mie instan, tas, dan sebagainya.
2. Analisis Peluang Usaha Berdasar Minat dan daya beli Konsumen
Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa melakukan observasi. Observasi ini bisa dilakukan dengan cara:
- Mengadakan pengamatan langsung ke pasar;
- Melakukan wawancara;
- Memberikan angket untuk diisi oleh calon konsumen.
Cara kedua yaitu kita harus meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan produk kita.
Hubungan antara minat, daya beli dan kelangsungan usaha adalah dapat digambarkan sebagai berikut:
- Minat besar, daya beli kuat, kelangsungan usaha terjamin.
- Minat besar, daya beli rendah, kelangsungan usaha terhambat.
- Minat rendah, daya beli rendah, usaha tidak dapat berlangsung.
kesimpulan bahwa agar produk yang kita ciptakan mampu menarik minat konsumen dan terjangkau oleh mereka, maka kita harus:
- Memilih dan membuat produk yang bermanfaat, berkualitas dan laku dijual dengan harga bersaing;
- Membuat desain yang baru dan harga terjangkau;
- Membuat produk lebih cepat dan lebih murah;
- Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan;
B. Faktor-faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
1. Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha dipengaruhi oleh beberapa hal.
a. Percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnisnya dapat dilaksanakan.
b. Menerima gagasan-gagasan baru di dalam dunia usaha atau bisnis.
c. Intropeksi diri.
d. Mendengar saran-saran orang lain.
e. Bersemangat dan bergaul.
keberhasilan usaha atau bisnis seorang wirausahawan di dalam mengelola usahanya dapat didefinisikan terletak pada hal-hal berikut :
a. Sikap dan kemauan serta tindakan-tindakannya yang nyata.
b. Keberanian untuk berinisiatif.
c. Kecakapan atau keahlian.
d. Pengalaman dan pendidikan.
modal utama untuk meraih keberhasilan di antaranya sebagai berikut.
1) Pola berfikir yang mengarah pada sikap dan kemampuan untuk sukses.
2) Kepribadian yang kuat untuk sukses.
3) Kecakapan dalam mengelola usaha.
4) Menerapkan manajemen usaha yang baik.
5) Berani memikul segala resiko dalam usaha atu bisnis.
2. Kegagalan usaha
No Karesteristik Kegagalan Ciri Kegagalan Wirausahawan
1 Dedikasi Meremehkan waktu dan dedikasi dalam memulai usaha.
2 Pengendalian usaha atau bisnis Gagal mengendalikan aspek-aspek utama usaha atau bisnis.
3 Pengamatan manajemen Pemahaman umum terhadapp disiplin manajemen rata-rata kurang.
4 Pengelolaan piutang Menimbulkan masalah arus kas buruk mereka dengan kurangnya perhatian akan piutang.
5 Memperluas usaha berlebihan Memulai perluasan usaha yang belum siap.
6 Perencanaan keuangan Meremehkan kebutuhan usaha.
7 Lokasi usaha Lokasi usaha yang buruk
8 Pembelanjaan besar Menimbulkan pengeluaran awal yang tinggi.
Berdasarkan analisis faktor, Guiford menemukan, bahwa ada lima sifat yang menjadi kemampuan berpikir kreatif.
a. Fluency (kelancaran)
Kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
b. Flexibility (keluwesan)
Kemampuan untuk mengemukkan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
c. Originality (keaslian)
Kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise.
d. Elaboration (penguraian)
Kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terinci.
e. Redefinition (perumusan kembali)
Kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang.
3. Tahap-tahap Berpikir Kreatif
Menurut Rowlinson, berpikir kreatif melewati tahapan sebagai berikut.
a. Tahap persiapan
Tahap untuk memperoleh fakta tentang persoalan yang akan dipecahkan (pengumpulan informasi atau data).
b. Tahap usaha
Tahap dimana individu menerapkan cara berpikir divergen (menyebar). Pada tahap ini, diperlukan usaha yang sadar untuk memisahkan produksi ide evaluasi ide dengan menunda lebih dahulu adanya penilaian terhadap ide-ide yang muncul.
c. Tahap inkubasi
Tahap dimna individu seakan-akan meninggalkan (melepaskan diri) dari persoalan dan memasukannya di alam bawah sadar (mengeraminya), sedang kesadarannya memikirkan hal-hal yang lain.
d. Tahap pengertian
Tahap diperolehnya insight atau yang bisa disebut aha erlibnis. Ciri khas dari tahap ini adalah adanya sinar penerangan (iluminasi) yang mendadak menyadarkan orang yang akan ditemukannya jawaban.
e. Tahap evaluasi
Pada tahap ini, ide-ide yang dihasilkan diperiksa dengan teliti serta dengan kritis memisahkan ide-ide yang kurang berguna, tidak sesuai ataupun yang terlalu mahal biayanya bila dilaksanakan.
Kreativitas dan inteligensi mempunyai perbedaan. Orang yang kreatif belum tentu inteligensinya tinggi, dan sebaliknya. Para peneliti membuat empat variasi hubungan kreativitas dengan inteligensi, yaitu:
a. Kreativitas rendah, inteligensi rendah;
b. Kreativitas tinggi, inteligensi tinggi;
c. Kreativitas rendah, inteligensi tinggi;
d. Kreativitas tinggi, inteligensi rendah.
Orang yang kreatif tidak takut dengan semakin sempitnya lapangan kerja,
karena orang kreatif dapat menciptakan lapangan kerja untuk dirinya
sendiri maupun orang lain.
4. Pengertian dari arti Inovasi
Inovasi, yaitu penemuan atau terobosan ayang menghasilkan produk baru yag belum pernah ada sebelumnya atau mengerjakan sebuah produk yang sudah ada dengan cara yang baru. Sebuah inovasi lahir dari cara berpikir yang inovatif. Cara berpikir inovatif merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.
5. Prinsip-pronsip Inovasi
a. Prinsip keharusan
1) Keharusan menganalisis peliang.
2) Keharusan memperluas wawasan
3) Keharusan untuk bertindak efektif
4) Keharusan untuk tidak berpikir muluk.
b. Prinsip larangan
1) Larangan untuk berlagak pintar.
2) Larangan untuk rakus.
3) Larangan untuk berpikir terlalu jauh ke depan.
c. Mengembakan cara berpikir inivatif
1) Biasakan memiliki mimpi.
2) Perkayalah sumber ide.
3) Biasakan diri menerima perbedaan dan perubahan.
4) Tumbuhkan sikap empati.